Oleh : M. F. Marasabessy, S.Pd
Staf Pengajar Pada SMA Neg. 11 Kec. Waeapo Kab. Buru.
Materi Pada
Sosialisasi “ Narkoba dan Seks Bebas”
A. Bentuk – Bentuk Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual adalah
aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual
dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut
adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan
ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil,
dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Berikut ini macam-macam
bentuk penyimpangan seksual:
1.Homoseksual
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan risiko AIDS. Pernyataan ini dipertegas dalam jurnal kedokteran Amerika (JAMA tahun 2000), kaum homoseksual yang "mencari" pasangannya melalui internet, terpapar risiko penyakit menular seksual (termasuk AIDS) lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan risiko AIDS. Pernyataan ini dipertegas dalam jurnal kedokteran Amerika (JAMA tahun 2000), kaum homoseksual yang "mencari" pasangannya melalui internet, terpapar risiko penyakit menular seksual (termasuk AIDS) lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
2.Sadomasokisme
Sadisme seksual termasuk kelainan seksual.
Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual
dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme
seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja
membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual.
3.Ekshibisionisme
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi.
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi.
4.Voyeurisme
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual. Setelah melakukan kegiatan mengintipnya, penderita tidak melakukan tindakan lebih lanjut terhadap korban yang diintip. Dia hanya mengintip atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual. Yang jelas, para penderita perilaku seksual menyimpang sering membutuhkan bimbingan atau konseling kejiwaan, disamping dukungan orang-orang terdekatnya agar dapat membantu mengatasi keadaan mereka.
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual. Setelah melakukan kegiatan mengintipnya, penderita tidak melakukan tindakan lebih lanjut terhadap korban yang diintip. Dia hanya mengintip atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual. Yang jelas, para penderita perilaku seksual menyimpang sering membutuhkan bimbingan atau konseling kejiwaan, disamping dukungan orang-orang terdekatnya agar dapat membantu mengatasi keadaan mereka.
5.Fetishisme
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan. Namun, ada juga penderita yang meminta pasangannya untuk mengenakan benda-benda favoritnya, kemudian melakukan hubungan seksual yang sebenarnya dengan pasangannya tersebut.
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan. Namun, ada juga penderita yang meminta pasangannya untuk mengenakan benda-benda favoritnya, kemudian melakukan hubungan seksual yang sebenarnya dengan pasangannya tersebut.
6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Adalah orang dewasa yang
yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di
bawah umur.
7.Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.
8.Incest
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok
9.Necrophilia/Necrofil
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
10.Zoophilia
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
11.Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
12.Frotteurisme/Frotteuris
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.
13.Gerontopilia
adalah suatu perilaku
penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan
seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek).
Manusia itu diciptakan Tuhan sebagai makhkluk sempurna,
sehingga mampu mencintai dirinya (autoerotik), mencintai orang lain beda
jenis (heteroseksual) namun juga yang sejenis (homoseksual)
bahkan dapat jatuh cinta makhluk lain ataupun benda, sehingga kemungkinan
terjadi perilaku menyimpang dalam perilaku seksual amat banyak. Manusia
walaupun diciptakanNya sempurna namun ada keterbatasan, misalnya manusia itu
satu-satunya makhluk yang mulut dan hidungnya tidak mampu menyentuh
genetalianya; seandainya dapat dilakukan mungkin manusia sangat mencintai
dirinya secara menyimpang pula. Hal itu sangat berbeda dengan hewan, hampir
semua hewan mampu mencium dan menjilat genetalianya, kecuali Barnobus
(sejenis Gorilla) yang sulit mencium genetalianya. Barnobus
satu-satunya jenis apes (monyet) yang bila bercinta menatap muka
pasangannya, sama dengan manusia. Hewanpun juga banyak yang memiliki
penyimpangan perilaku seksual seperti pada manusia, hanya saja mungkin
variasinya lebih sedikit, misalnya ada hewan yang homoseksual, sadisme, dan
sebagainya.
Menyikapi masalah-masalah dan penjelasan
tersebut, kita semua dituntut untuk memiliki ketahanan mental agar tidak mudah
tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya sehingga akhirnya menjadi
menyimpang. Untuk memperoleh ketahanan mental tersebut kita sudah diberikan
acuan dan pedoman berupa norma-norma agama, norma etika maupun norma sosial.
Oleh sebab itu berperilakulah yang normatif dalam arti bertingkahlaku mengikuti
norma agama, norma etika dan norma